BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday 18 January 2012

Pantun Gurindam Suka Hati

Nurkilan : Abdul Razak Nordin a.k.a Ajak


 Dengan bismillah merafat sembah,
Abdul Razak bermadah dalam kiasan,
Hasrat digenggam tidak berubah,
Segak bertinta penyambung warisan .

Wahai dinda dalam bicara,
Madah berbisa sopan di jaga,
Dari shah alam datang semuka,
Membawa hajat bersulam cinta.

Sepat bukan sebarang sepat,
Sepat datang dari muara,
Hajat bukan sebarang hajat,
Hajat datang meminang si jelita.

Orang jauh dikenang-kenang,
Hanya terkenang pada yang satu,
Mula berkenal kemudian bertunang,
Diatas pelamin sama bersatu.

Asal kapas menjadi benang,
Dari benang dibuat kain,
Barang lepas usah dikenang,
Sudah menjadi hak yang lain.

Jalan-jalan ke kota paris,
Banyak rumah berbaris-baris,
Biar mati diujung keris,
Asal dapat dinda yang manis.

Ramailah orang ke gunung ledang,
Mencari air hikmat pusaka,
Apalah guna menghunus pedang,
Jika tergadai maruah agama.

Indah bulan di langit hitam,
Walaupun hitam tampak bercahaya,
Ibarat kasih hati dipinjam,
Jagalah ia agar bahagia.

Kembang setaman bunga kemboja,
Menghiasi taman laman asmara,
Berkasih di dunia nikmat tercipta,
Jangan di lupa siapa yg mencipta.

Burung merak cantik warnanya,
Sama padan ayam serama,
Hendak berkasih apakan daya,
Rupanya si dara sudah berpunya.

Terbang meninggi si burung nuri,
Hendak disaing si burung tempua,
Biarlah kanda hidup bersendiri,
Agar dinda bahagia sentiasa.

Tinggi-tinggi si pokok kelapa,
Jatuh ke bumi di buat sampan,
Bercinta sakan tidaklah ke mana,
Akhirnya nafsu menguasai iman.


Menutup aurat satu syariat,
Kepada agama kita taat,
Hidup berkat pahala berlipat-lipat,
Di dunia selamat, di akhirat hebat.

Bunyi jantung tanda debaran,
Ingin bertanya tetapi malu,
Ku menunggu penuh harapan,
Sudikah engkau menerimaku.

Jika dinda pergi ke taman,
Jangan dilupa sepatumu itu,
Kepada dinda kanda beri soalan,
Sudikah dinda menyapa rindu?

Kembang teratai di malam hari,
Suasana nyaman ciptaan illahi,
Cinta disulam tidak menjadi,
Mengapa ini selalu terjadi?

0 comments: